Merenungkan Esensi Politik dan Demokrasi: Sebuah Ritual Peradaban


Langgur, Lintas-Timur.co.id
 - momen refleksi bagi kita semua untuk merenungkan bagaimana esensi politik dan demokrasi bisa tetap terjaga sebagai ritual peradaban yang mulia. 


Seperti yang disampaikan oleh seorang senior dalam dunia politik, demokrasi bukanlah pesta yang hanya berujung pada kegembiraan sesaat, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang menuntut ketulusan, pengabdian, dan tanggung jawab terhadap bangsa, di rilis Rati Yani Ngabalin pada 8/12/24.


Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, penting bagi generasi penerus untuk menjaga integritas dan nurani dalam berpolitik. Politik yang sejati bukan sekadar serangkaian prosedur atau ambisi pribadi, tetapi adalah panggilan untuk melayani rakyat, memastikan keadilan, dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Dalam konteks ini, setiap kebijakan dan keputusan harus dilandasi oleh rasa tanggung jawab yang besar untuk memuliakan martabat manusia.


Sebagai generasi muda yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa, langkah konkret yang bisa diambil adalah dengan menanamkan nilai-nilai integritas dan kesadaran kolektif. Edukasi politik yang benar, yang tidak hanya berbicara soal teori atau retorika, namun juga mampu membangkitkan rasa tanggung jawab terhadap negara, adalah hal yang sangat diperlukan. Politik harus kembali pada esensinya sebagai sarana untuk menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan bermartabat.


Melalui pengabdian yang tulus, kita dapat menjadikan setiap keputusan politik sebagai bentuk pelayanan demi kebaikan bersama. Pada akhirnya, politik yang benar adalah politik yang tidak kehilangan jiwa dan tidak lepas dari tujuan luhur untuk menciptakan bangsa yang sejahtera, adil, dan bermartabat.(**)

Previous Post Next Post