Tual, Lintas-Timur.co.id - Pasca kampanye Akbar pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tual periode 2024-2029, kita memasuki minggu tenang, sampai pada hari pencoblosan yang jatuh pada 27 November 2024 yang tinggal 2 hari lagi.
Berkaitan dengan hajatan Pemilihan Kepala Daerah Walikota dan Wakil Walikota Tual ini, sejumlah himbauan datang dari berbagai kalangan di antaranya tokoh Adat, tokoh Agama dan tokoh Pemuda dalam lingkup Daerah setempat.
Salah satu tokoh Adat Kota Tual sekaligus Ketua Lor Tel Varat Raja Yarbadang Darwis Renhoran melalu vidio durasi 19.51 detik yang di terima media ini Senin 25/11/24
Renhoran dalam kesempatan itu menghimbau pada seluruh simpatisan dan pendukun ke tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tual agar tetap menjaga stabilitas keamanan hingga akhir penghitungan nanti.
Siapa pun yang terpilih merupakan keinginan serta pilihan rakyat Kota Tual, untuk bagi masyarakat agar menghormati setiap proses karena keputusan pemenang ada pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tual, tegas Renhoran.
![]() |
Selain itu salah satu tokoh agama sekaligus Imam masjid At-Tohiriyah Dusun Mangon atas Selamat Ohoirenan pun menyuarakan hal yang sama.
Ohorenan dalam permintaanya mengajak seluruh warga Kota Tual untuk terus mendukung serta membatu Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang kondusif menjelang Pilkada nanti.
Keputusan hasil Pilkada yang sah ada pada tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sehingga mari kita jaga ketentraman dan kenyamanan di tanah evav ini, karena pilihan boleh berbeda namun ketentraman milik kita bersama, ucap Ohoirenan.
![]() |
Selain itu salah satu tokoh pemuda yang berasal dari Organisasi Kepemudaan Cipayung yakni Ketua cabang PMII Kota Tual Selamet Basuki Notanubun mengajak seluruh pemuda guna mendukung Polri lebih khusus Polres Tual dalam menjaga stabilitas kemanan menjelang Pilkada nanti.
Pilihan boleh berbeda namun, selaku masyarakat yang berada dalam wilayah Kota Tual harus menjaga stabilitas demi kelangsungan hidup bersama.
Ingat keputusan hasil Pilkada ada dalam tangan KPU, untuk mari kita hormati keputusan yang di lakukan oleh penyelenggara, pilihan boleh beda tapi ketentraman milik bersama yang harus di pelihara.(**)