Dulu Jadi Lawan, Kini Bergabung Dengan MTH-VR, Apa Alasanya?


Langgur, Lintas-Timur.co.id
- Sungguh ironis sekali jika tempat suci seperti sarana Ibadah yang menjadi tempat pergumulan untuk berserah diri umat pada sang pencipta selama puluhan tahun di abaikan.

Padahal sesungguhnya dalam undang-undang dasar 1945 dengan tegas menyatakan jika negara menjamin kemerdekaan setiap pemeluk agama untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan keyakinan masing-masing termasuk memberikan tempat Ibadah yang layang oleh Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah.

Namun sayang, apa yang tertuang dalam undang-undang dasar 1945 pasal 29 ayat 1 tidak di rasakan sebagaimana yang di harapkan khususnya masyarakat Ohoi/Desa Wain lama yang beragama Katolik.

Bukan tanpa alasan, salah satu Srikandi Wain yang sering di sapa Mama Ida, dalam orasi politiknya pada minggu 29/9/24 saat kampanye MTH-VR  di Ohoi/Desa Wain, membeberkan kondisi pembangunan Gereja yang memakan waktu puluhan tahun tanpa ada penyelesaian.

Di kisahkan, pada periode lalu Dirinya merupakan orang yang tidak mendukung Pemerintahan MTH sebelumnya, namun hari ini di depan masyarakat Ohoi/Desa Wain menyatakan sikap serta mendukung MTH-VR bukan karena bayaran namun MTH kerja nyata adanya.

Ida mengatakan, sejak kembali dari Provinsi Papua, dirinya melihat kondisi Gereja Ohoi/Wain yang sangat memperihatinkan bahkan terbengkalai selama kurang lebih 33 tahun lamanya, tanpa ada kepedulian sedikit pun termasuk Pemerintahan sebelumnya.

Disisi lain, Dirinya mengisahkan satu pengalaman sedih saat itu di kala Ibu mertuanya meninggal dunia dan saat pemakaman tidak bisa di antar ke Gereja, karena kondisi fisik bangunan Gereja yang sangat memprihatinkan.

Namun, atas kemurahan hati Bupati saat itu siapa lagi kalau bukan Muhamad Thaher Hanubun yang sering di sapa MTH yang bisa menyelesaikan pembangunan Gereja Oho/Desa Wain yang kini bisa di gunakan saat ini.

Ida mengakui, jika pada 5 tahun lalu sempat terbesit pikiran negatif, namun anggapan itu belau (MTH) mampu menjawab dengan kinerja yang baik, sehingga apa yang di sampaikan saat ini sekaligus permohonan maaf kepada MTH atas stigma buruk pada waktu sebelumnya.

Dirinya dalam kesempatan itu mengajak seluruh masyarakat Ohoi/Desa Wain membuka mata dan melihat apa yang telah di kerjakan oleh MTH pada 5 tahun sebelumnya, karena selaku pendatang, berani menyampaikan permasalah serta keluhan apa lagi kalian orang asli Ohoi/Wain.

"Kamong buka mata lebar-lebar, jang kamong tutup mata, kalau kamong tutup mata berarti kamong sudah mati, beta bukan orang asli Wain berani bicara", tegas Ida.

Dalam kesempatan itu, Dirinya mengajak warga masyarakat Ohoi/Desa Wain agar kembali mendukung MTH-VR pada periode 2024-2029 untuk melanjutkan pembangunan yang belum tuntas, Dont Stop Commandan, ucap Ida.

Dalam kesempatan itu, Ida menghimbau seluruh masyarakat Ohoi/Desa Wain, jangan tidur dan tidak perlu di teriaki seperti anak kecil, karena belajar dari pengalaman, stigma buruk terhadap beliau MTH kini terjawab dengan kerja nyata dengan tuntasnya pembangunan Gereja yang terbengkalai selama 33 tahun lamanya, cetusnya.(**)

Previous Post Next Post