![]() |
Langgur, Lintas-Timur.co.id - Pasangan Calon Muhamad Thaher Hanubun dan Charlos Viali Rahantoknam dengan akronim MTH-VR menjadi kuda hitam yang tidak gampang di pandang sebelah mata oleh Paslon lain pada perhelatan Pemilu Kepala Daerah tahun 2024 ini.
Salah satu isu sentral yang di hembuskan saat ini berkaitan dengan pembangun infrastruktur pada khususnya di Pulau Kei Besar, saat MTH-PB menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023 lalu.
Menanggapi isu tersebut, Septian Brian Ubro, politisi asal Partai berlambang Mercy besutan Agus Harimurti Yudoyono ini membantah tudingan tersebut dalam orasi politiknya saat deklarasi pasangan MTH-VR di depan stadion Maren Langgur pada hari Minggu 21/9/24.
Menurutnya, isu yang menyebutkan jika Bupati Maluku Tenggara di kala itu yakni Muhamad Thaher Hanubun (MTH) tidak memperhatikan pembangunan di Kabupaten Malra itu adalah isu yang sengaja di giring untuk menjatuhkan kridibilitas MTH-VR pada Pilkada 2024, tegasnya.
Politisi Muda yang juga Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malra yang membidangi Infrastruktur menjadi saksi sejarah terhadap apa yang di lakukan MTH di kala itu selaku Bupati dan saya adalah saksi sejarah, sehingga telah menjadi komitmen untuk tetap mendukung MTH-VR, tandas Ubro.
Ubro bilang, Komisi III adalah mintra dengan Dinas PUPR Kabupaten Malra sengga selama 5 tahun lamanya bersama, sangat merasakan apa yang di bangun oleh MTH khususnya infrastruktur jalan.
"Hal ini perlu saya luruskan, karena isu yang menyebutkan jika MTH tidak membangun serta memperdulikan infrastruktur di Kei Besar itu adalah suatu kebohongan publik dan menyesatkan".
Salah satu contoh kongkrit adalah isu jalan, dan konon katanya tidak ada intervensi, sehingga perlu di jelaskan jika infrastruktur jalan itu terbagi dalam tiga kategori yakni jalan Kabupaten, jalan Provinsi dan jalan Nasional
Ubro menjelaskan jika jalan nasional dan Provinsi tidak bisa di intervensi dengan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari APBD, jika itu di paksakan maka Bupati dan DPRD melanggar aturan.
Sehingga untuk menjawab isu pembohongan publik terkait pembangunan jalan itu, Pemerintah harus menyiapkan persyaratan khusus seperti lahan, mengalokasikan anggaran yang di rancang oleh bidang teknis perencanaan termasuk penyusunan AMDAL, UPL/UKL dan pastinya bisa jalan semua perencanaan itu jika ada lobi-lobi politik, tegas Ubro.
Untuk itu, Dia mengajak seluruh masyarakat Malra khususnya pulau Kei Besar harus bersyukur karena hari banyak infrastruktur telah terbangun meski belum maksimal, namun jalan hotmix hampir merata di Kei Besar, yang di bangun dengan kasih oleh MTH, ujarnya.
Selain itu kata Ubro, ada juga yang sengaja menghembuskan isu pinjaman SMI, harus di pahami jika pinjaman SMI itu di jamin oleh peraturan perundang-undangan dan saat ini yang menikmati adalah orang Kei Besar, sebutnya.
Untuk itu, dengan penuh keyakinan dan rasa percaya diri, dalam lima tahun kedepan MTH-VR tentunya akan memikirkan kepentingan masyarakat Malra, karena pada periode kemarin MTH telah membuktikan itu, sementara yang lain baru berjanji, tandas Ubro.(**)