Langgur, Lintas-Timur.co.id - Tepat hari Kamis 24/10/24 bertempat di ruang rapat Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelar rembuk Stunting.
Dalam kesempatan itu, Pejabat Bupati Malra Drs. Jasmono M.Si mengatakan, rembuk stunting merupakan langkah penting oleh pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi.
Baik antara perangkat daerah sebagai penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat.
"Kegiatan juga bertujuan mendeklarasikan komitmen kita bersama terutama Ohoi (desa) yang telah ditetapkan sebesar lokus stunting di tahun 2025 sesuai hasil pelaksanaan kegiatan I dan II," ungkapnya.
Rapat ini juga, lanjutnya diorientasikan untuk bagaimana dapat membangun sinergitas dan kebersamaan, agar organisasi perangkat daerah (OPD) pelaksana penanganan stunting dapat membangun kerjasama yang efektif antar stakeholder.
"Kiranya lewat rembuk stunting ini tujuan yang telah ditetapkan Pemda dapat tercapai dan upaya kita untuk menurunkan angka stunting di Malra sesuai target," cetusnya.
Pemkab juga bersyukur karena upaya penurunan angka stunting dapat berjalan baik sehingga dari 16.0 di tahun 2023 persen kini telah menyentuh 15.6 persen di 2024.
"Semoga di tahun depan angka prevelensi stunting di Malra dapat menyentuh 14 persen sesuai target nasional," harapnya.
Dalam rembuk stunting tersebut juga digelar penandatanganan naskah komitmen bersama penurunan stunting.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut turut dihadiri Pj Sekda Malra, Pimpinan OPD, Camat dan jajaran kepala puskesmas se-Kabupaten Malra.(**)